1. Nasi Pecel Blora
Pecel merupakan masakan atau makanan yang mudah ditemui di banyak daerah di Indonesia. Di setiap
daerah di Indonesia mungkin mempunyai khas sendiri-sendiri mengenai
makanan ini. Masakan ini memiliki bahan bahan yang sangat sederhana dan mudah ditemui
baik itu di pasar modern maupun di pasar tradisional. Pecel juga sangat
digemari oleh pecinta vegetarians karena sayur sayurannya yang
menyehatkan ditambah dengan bumbu sambalnya yang nikmat dan enak. Masakan
ini juga tidak asing bagi ibu ibu yang memasakan,karena hampir setiap
rumah memiliki bumbu masakan yang satu ini. Kandungan nutrisi terutama
zat besi dan vitamin membuat setiap orang menyukai masakan ini disamping
enak dan lezat.
![]() |
| Pecel Blora Khas dengan daun ubi jalar dan pincuknya |
Di Blora, mulai dari jantung Kota Blora sampai menyebar ke urat-urat
pelosok Blora, Nasi Pecel memiliki jam terbang ketika waktu sarapan
tiba. Meskipun banyak juga warung yang menyajikan makanan ini hingga 24
jam. Pecel Blora dikenal dengan pecel yg mempunyai tekstur
sambelnya yang lembut. Dalam membuat sambal pecel ini sendiri rata-,rata
masyarakat daerah Blora menggunakan bumbu yang khas yaitu dengan
menggunakan campuran kacang tanah, bawang putih, kencur dan tambahan
bumbu-bumbu lain. Sedangkan untuk sayurannya yaitu kol, kacang
panjang, toge dan yang khas adalah daun glandir atau daun ketela rambat
atau
ubi jalar. Sedang cara penyajiannya rata-rata pedagang tradisional
menggunakan pincuk godong jati atau dibungkus dengan daun jati. Sssttt
ternyata inilah yang bikin orang selalu kangen dengan pecel Blora ;)
Setelah sarapan kita bisa tuh travelling di blora seperti wisata religi dan mengenal sejarah blora yaitu dengan mengunjungi
Makam Bupati Blora yang berada di desa ngadipurwo
makam Bupati Blora tempo dulu. Makam ini berada di Desa
Ngadipurwo, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora. Jika Anda berniat berwisata
religi di sana, tepatnya adalah + 7 Km ke arah utara Kota Blora. kira kira dibutuhkn waktu sekitar 20 menit kits sudah sampai di tempat tujuan, Dilokasi ini terdapat 8 (delapan) makam Bupati tempo dulu yang pernah
menjabat di Kabupaten Blora dari Tahun 1762-1925. Untuk mengenang
jasa-jasanya setiap tahun diadakan upacara ziarah yang berkaitan dengan
Peringatan Hari Jadi Kabupaten Blora pada tanggal 11 Desamber. Adapun
Bupati yang dimakamkan di Makam Ngadipurwo adalah: R.T. JAYENG
TIRTONOTO, yaitu Bupati Blora Timur yang memerintah Tahun 1762-1782 pada
masa Bupati kembar, yaitu R. WILOTIKTO di Blora Barat, tetapi kemudian
R.T. WILOTIKTO menyerahkan kekuasaannya kepada R.T. JAYENG TIRTONOTO
karena R. WILOTIKTO dipindahkan oleh ayahandanya di Kabupaten Pati.
Dengan demikian sejak saat itu R.T. JAYENG TIRTONOTO memrintah
sepenuhnya di Kabupaten Blora R.T. PRAWIROYUDO, yaitu Bupati Blora yang
memerintah pada Tahun 1821-1823 R.T. WIRTONEGORO III, Bupati Blora yang
memerintah pada Tahun 1823-1842 Bupati JOYONEGORO ( putra Bupati
Bojonegoro) R.M.T.A. COKRONEGORO I, Bupati Blora yang memerintah pada
Tahun 1842 ( hanya 7 Bulan) R.M.T.A. COKRONEGORO, Bupati Blora yang
memerintah pada Tahun 1857-1885 R.M.T.A. COKRONEGORO III, Bupati Blora
yang memerintah pada Tahun 1886-1908 R.M. SAID ABDUL KODIR, Bupati Blora
yang memerintah pada Tahun 1908-1925.
lalu untuk makan siangnya kita bisa memakan makanan khas blora yang tergolong cukup ekstrim bagi orang yang belum pernah mengetahuinya seperti :
Blora:
Pernahkah Anda mendengar nama ungker? Hampir dipastikan belum atau mungkin
pernah dengar, atau tidak tau apa itu Ungker. Di kabupaten Blora yang terkenal
dengan hutan jatinya, setiap tahun pada masa peralihan dari musim kemarau ke
musim penghujan, warga di sekitar hutan mengalami panen ungker (kepompong dari
ulat daun jati.) Sebutan bagi si kepompong ulat daun jati atau enthung.
Walaupun tergolong hama, banyak orang menantikan kemunculan ungker. Bagi penggemarnya, ungker adalah makanan lezat, khas, dan kini kian langka yang hanya ada di Kabupaten Blora. Blora, merupakan sebuah kota kabupaten yang terletak di daerah pantai utara Jawa dan merupakan daerah perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kondisi daerah ini merupakan perbukitan kapur dan masih banyak terdapat hutan yang rimbun terutama pohon jati yang menjadi salah satu produk unggulan dari kota Blora. Pohon jati tumbuh subur hampir di setiap sudut kota Blora dan menyambung ke daerah-daerah di sekitarnya seperti Bojonegoro, Cepu, Rembang dan Tuban. Di awal musim penghujan di bulan november hingga desember daun pohon jati akan mulai tumbuh setelah sebelumnya dimusim kemarau menggugurkan daunnya. Disaat daun jati bersemi itulah ulat-ulat mulai merajalela memakan daun jati hingga tersisa rangka-rangka daun jati sehingga pohon jati akan nampak gundul. Namun merajalela-nya ulat yang menghabiskan daun pohon jati justru merupakan salah satu berkah dari penduduk karena ulat tersebut ketika menjadi kepompong atau disana disebut dengan enthung/ ungker biasa dijadikan makanan yang lezat. Kepompong yang berwarna coklat tua ini dan berukuran satu hingga dua sentimeter ini biasa digoreng atau dioseng-oseng karena kaya akan protein. Rasanya pun sangat gurih dan renyah, namun terkadang makanan ini terasa gatal di lidah jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak, terlebih ketika mengunyah bagian kulitnya. Bagi yang belum pernah mencoba, makanan ini akan terasa sedikit aneh di lidah dan terlihat sedikit jijik namun setelah mencoba dipastikan tak akan pernah melupakan rasanya. (Akmal Fahreza Priyambada/kw)
Di blora juga ada tempat nongkrongnya anak muda lho harganya juga cukup terjangkau
Blora, Harian Blora - Bagi kamu kawula muda bahkan yang
sudah dewasa di Kabupaten Blora, tentu akan semakin asyik jika nongkrong di Its
Milk Blora.
Kedai susu yang memiliki take line it's ngempeng seeker's ini merupakan salah satu its milk yang berada di tengah Kota Blora, Jawa Tengah. Fasilitas its milk Blora menawarkan berbagai menu susu dengan aneka macam rasa dan makanan ringan serta nasi. Dengan fasilitas tempat duduk, lesehan dan full musik, membuat pengunjung its milk Blora betah, apalagi lokasinya dekat dengan jalan raya, yaitu di Jalan Gunandar Blora. “Lumayan lah, bagus kok tempatnya,” ujar Yani, pengunjung asal Bangkle, Blora, Kamis sore (31/12/2015). Dikatakannya, Its Milk meskipun tergolong masih baru di Blora, namun animo masyarakat sangat tinggi. “Kebanyakan memang pelajar SMA dan SMP serta kawula muda,” papar dia. Dilihat dari segi jaringan, Its Milk memang pusatnya di Kota Semarang yang sudah membuka beberapa cabang termasuk di Its Milk di Blora, Its Milk Purwodadi Grobogan, Its Milk Sidoarjo, Its Milk Jember, Its Milk Lumajang dan lainnya. (Red-HB99/Foto: Mart/Harian Blora).
wisata alam yang selanjutnya adalah
Disebut
dengan Dinding Kalinanas, ini tidak lain adalah dinding tebing sisi sungai yang
membentuk ukiran alam yang unik akibat kikisan aliran sungai. Keunikan tersebut
yang kemudian mengundang traveler untuk datang atas dasar rasa penasaran.
Sontak dalam waktu singkat kawasan ini mampu menyedot kunjungan wisatawan
karena memang cantik untuk difoto.
Tempat yang
unik di daerah yang tidak kalah unik, mungkin itulah yang bisa sedikit
menggambarkan obyek wisata baru di Kabupaten Blora ini. Sebelum menyinggung
tentang deskripsi destinasinya secara spesifik, Travelingyuk akan mencoba lebih
dahulu memperkenalkan kepada sobat traveler mengenai daerah dimana tempat unik
ini berada
Adalah Desa
Kalinanas, cukup menarik bukan namanya? Dilansir Travelingyuk dari berbagai
sumber, pemberian nama desa ini tidak lepas dari kisah sang pendirinya yaitu Ki
Woko. Warga percaya bahwa ia adalah orang pertama yang tinggal di daerah yang
kini bernama Desa Kalinanas tersebut. Ki Woko membuka kawasan tersebut yang
sebelumnya masih berupa hutan lebat tak berpenghuni. Kemudian ia gunakan lahan
itu untuk bercocok tanam hingga akhirnya banyak warga lain yang mengikuti
jejaknya.
Makin lama
daerah baru tersebut makin banyak penghuni dan jadilah sebuah desa namun belum
memiliki nama. Tak jauh dari pemukiman tersebut terdapat kali/sungai yang
sepanjang tepinya ditumbuhi oleh pohon nanas liar. Dari sanalah kemudian desa
tersebut diberi nama Kalinanas. Kalinanas sendiri merupakan sungai yang hingga
kini mengalir di desa itu.
Kali Nanas
di Desa Kalinanas ini sungguh unik karena memiliki dinding sungai yang
membentuk ukiran-ukiran alam. Ukiran-ukiran itu terbentuk tidak dalam waktu
yang singkat, proses kikisan aliran sungai selama ratusan hingga jutaan tahun
pada tebing kapurlah yang menghasilkan formasi seperti itu. Sangat mungkin jika
ini adalah jejak sungai purba yang ada di Kabupaten Blora.
Seperti
ditengok Travelingyuk dari akun info@Blora, tempat unik tersebut bak sebuah
surga yang tersembunyi. Kemudian disebutlah destinasi wisata baru itu dengan
nama Dinding Kalinanas. bagi traveler yang penasaran bisa datang langsung ke
kawasan Hutan wilayah KPH Mantingan, BKPH Kalinanas, kecamatan Japah, kabupaten
Blora. Akses jalan menuju ke lokasinya pun sudah mudah sehingga tempat ini bisa
menjadi jujukan tempat wisata baru di kabupaten ini.
|
